Efek Dari Judi Online dan Perceraian Pemerintah Buka Sekolah SAMARA untuk Catin Dan Pasangan Muda

 

Aceh Utara, Liputan24.com – Penjabat Bupati Aceh Utara Dr Mahyuzar, MSi, membuka kegiatan Sekolah Samara (Sakinah Mawaddah Warahmah), bertempat di aula Pendopo Bupati, Rabu, 17 Juli 2024.

Kegiatan itu diinisiasi oleh Pemerintah Aceh melalui TP – PKK Provinsi Aceh, dimaksudkan untuk memberikan edukasi bagi calon pengantin maupun pasangan muda untuk membina rumah tangga yang bahagia, sakinah mawaddah warahmah

Pj Bupati Mahyuzar dalam sambutannya antara lain mengatakan latar belakang terbentuknya Sekolah Samara dikarenakan tingginya angka perceraian, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, juga efek game online, judi online dan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga di Aceh.

Dimana kita lihat para pengantin di Indonesia, khususnya di Aceh, banyak yang belum mampu membentuk keluarga yang Samara. “Di sinilah peran Kemenag dan Dinas Kesehatan untuk membimbing para calon pengantin. Baik dari segi kesehatan maupun kesiapan mental yang akan dihadapi para pengantin,” ujar Mahyuzar.

Tambah Mahyuzar, kita tahu pada masa sekarang banyak calon pengantin yang belum siap untuk berumah tangga. Baik, dari segi piskologis maupun kesehatan. “Banyak pengantin setelah menikah, baru 6 bulan sudah berpisah. Baru satu tahun sudah berpisah. Maka dari itu penting bagi calon pengantin untuk sehat, baik jasmani maupun rohani.”

Kesiapan psikologis merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk respon sesuatu yang berhubungan dengan batin dan karakter seseorang. Karena sesudah menikah suami-istri harus menerima kekurangan dan kelebihan dalam rumah tangga.

Maka dari itu, Pemerintah Aceh membuat acara seminar sekolah Samara. Kegiatan itu bertujuan untuk mengedukasi, agar generasi muda memahami bagaimana cara menghadapi masalah, baik sebelum jadi calon pengantin, maupun setelah menikah.

Karena banyak sekali keluarga setelah menikah tidak mampu menghadapi masalah. Baik masalah dalam keluarga, maupun hal-hal lain sebagainya. Karena setelah menikah pasangan harus tahu tujuan pernikahan agar pasangan bisa saling melengkapi. Pasangan juga harus tahu hak dan kewajiban.

“Setelah berkeluarga setiap pasangan harus menerima perbedaan antara suami dan istri. Pentingnya komunikasi yang baik antara pasangan,” ujar Nursan Junita, dosen psikologis UNIMAL yang tampil sebagai narasumber.

Acara tersebut turut dihadiri Ny. Awirdalina yang juga Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Aceh Utara, Ny. Ainal Mardhiah, S.Sos. Pj TP PKK Kota Lhokseumawe. Perwakilan Dari TP PKK Provinsi Aceh, Perwakilan Kemenag Aceh Utara, Perwakilan Kemenag Kota Lhokseumawe. Pengurus TP PKK Aceh Utara.(ZN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *