Liputan24.com, Kota Bitung-Minut — Puboksa Hutahaean selaku ketua umum Organisasi Lintas Adat Agama dan Budaya POLA yang berada di kota Bitung angkat bicara terkait dugaan temuan Batu hitam yang berjumlah 4 konteiner diperkirakan bernilai puluhan Millyard yang ditemui tim mereka serta warga, Rabu 12 Juni 2034.
Ketua Umum POLA Puboksa berharap agar APH segera menidak terkait batu hitam tersebut dan dapat diamankan, diperiksa legalitas hukumnya.
Puboksa menuturkan, “Terkait dugaan batu hitam ini sudah lama saya dengar, belakangan ini beberapa tokoh masyarakat dan wartawan sering ajak saya ngobrol untuk bahas cerita batu hitam ini, ”
Waktu Puboksa mendengar awal terkait batu hitam yang berasal dari Gorontalo belum langsung menanggapi cuma karena antusias teman – temen hingga dia cari tahu apa sebenarnya yang terkandung di batu hitam maka terungkaplah di setiap rapat sampai ketum Pola ini pun tertarik untuk mencari tahu yakni,
“Awalnya saya tidak tertarik batu hitam tersebut karena di pikiran saya hanya batu saja, tapi karena saya lihat antusias teman – teman tokoh masyarakat yang sangat berharap lewat saya bisa caritahu tentang batu hitam ini. Setelah beberapa kali pertemuan dan mereka menjelaskan barang dugaan batu hitam yang sumber dari Gorontalo ini, akhirnya saya pun jadi tertarik, ”
Batu Hitam ini Puboksa kaget karena bukan hanya sekedar batu hitam saja namun dugaan mengandung berbagai logam mahal yang terkandung di batu hitam tersebut katanya,
“Ternyata yang sudah lama saya dengar ini bukan sekedar batu hitam tetapi memiliki kandungan emas hitam. Ditambah dengan tujuan teman teman sangat baik bagaimana caranya agar batu hitam ini bisa menjadi sumber pendapatan daerah berupa retribusi, dari pada selama ini batu hitam jadi bisnis siluman,
Jadi batu hitam tersebut dugaan datangnya dari Provinsi Gorontalo dan dan akan dimuat lewat kapal melalui kontainer dia menuturkan”
“Batu hitam, hanya lewat dan singgah di daerah kita tapi yang dapat keuntungan pihak pihak rugaan mafia diluar sana. Sehingga saya bersedia untuk masuk dan mencoba mencari tahu siapa pemain batu hitam, ” ujarnya.
Setelah dapat info pengawas batu hitam di bitung saya langsung sampaikan maksud dan tujuan, tetapi pengurus tersebut, tidak pernah merespon, ” sebutnya.
Dugaan Puboksa bahwa pemain bisnis tersebut kalau seperti ini diduga mengelabui APH Sulut dalam hal ini Polda Sulut,
Pemain batu hitam ini memang sangat piawai dalam pengiriman lewat konteiner, sampai APH Sulut pun bisa mereka kelabui setiap pengiriman barang tersebut, ” terangnya.
Secara kebetulan senin malam dapat info dari teman teman ormas ada kegiatan stafing di daerah sagerat dan setelah di cek kelokasi benar didapat beberapa truk besar sedang over muatan yang isinya batu hitam dikemas dalan karung kecil kedalam konteiner,”
Warga dan Ormas, tokoh agama menemui tempat bongkar muat batu hitam di kontener yang berjumlah 4 konteiner diperkirakan bernilai puluhan Millyard, setelah mendapatkan info saya sudah teruskan info itu ke APH agar segera batu hitam Tersebut diamankan dan diperiksa legalitas HUKUMNYA, “ungkap Puboksa.
Dan saya berharap bos batu hitam ini membangun komunikasi dengan tokoh ormas, agar kedepan bisa duduk bersama dengan teman teman agar dibahas bagaimana cara supaya bisnis batu hitam ini menjadi legal sesuai harapan teman – teman ormas, ”
Saya juga yakin semua bisa di urus termasuk ijin ijin yang diperlukan.. apalagi sekarang ada program IUP dibagi kan ke ormas dan tentu ini sangat baik untuk dibantu teman teman ormas pengurusan ijinnya, sehingga kedepan bisnis batu hitam tidak lagi jadi ilegal seperti diduga sementara ini, ”
Saya dan teman – teman tokoh ormas akan mengawal perkembangan batu hitam ini dalam proses pemeriksaan APH terkait, dan kami akan memastikan lewat menyurat ke Polres Bitung dan Polda terkait bisnis Batu Hitam, ”
Tambahnya lagi, Konteiner yang muat material sudah pada posisi dalam. Penumpukan di salah satu tempat untuk siap di kirim menunggu jadwal kapal konteiner masuk, ” tutupnya.
(TM**Red)