Liputan24.com, Kota Bitung — Kamis, 13 Juni 2024, Sebanyak 150 Orang Aparatur Sipil Negara ( ASN )dengan memakai seragam lengkap yang tergabung dari Guru tenaga Kesehatan serta tenaga Pendidikan Kesetaraan Kota Bitung Peduli, Melaksanakan Aksi demo Damai yang dilakukan di depan Kantor Walikota Bitung.
Aksi dimulai dari pukul 10:00 sampai dengan selesai, mereka meminta Pemerintah Kota Bitung, Dalam Hal ini Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri, MM., untuk memenuhi hak – hak mereka ASN Kota Bitung.
Terkait demo tersebut mereka menuntut lima Poin inti yang di atarakan sebagai berikut :
1.Tunjangan Hari Raya THR ( gaji 14 tahun 2024 ) bagi ASN yang non muslim
2.Tunjangan Perbaikan Penghasilan TPP selama 2 bulan ( April dan Mei 2024 ).
3. Gaji 13 tahun 2024.
4. 50 persen sertifikasi guru tahun 2023.
5. Insentif tutor pendidikan kesetaraan tahap 2 periode Juli s/d Desember 2023.
Dalam demo tersebut Aparatur Sipil Negara (ASN) lakukan Aksi yang sempat dijaga oleh para aparat keamanan dari TNI/POLRI, dan Satpol-PP ini berlangsung aman dan damai, “Para ASN sangat menyayangkan ketidak hadiran seorang pimpinan walikota ,” Maurits Mantiri MM. yang begitu dianggap sangat baik dan panutan yang luar biasa ,” ucap Stef seorang mantan thl di dinas pupr, begitu kecewa sembari menuturkan, tolong kami pak walikota dimana hak gaji kami? kami butuh makan untuk anak istri kami ,” jerit stef dengan penuh emosi.
Para demonstran yang lain membawa spanduk bertuliskan ,jangan biarkan anak – anak kami putus sekolah dan jangan biarkan nama kami rusak di bank ,karena hak – hak kami belum dibayar, ada apa? Tolong terbuka kepada kami bapak walikota Bitung, ”
Hingga berita ini diturunkan,,belum ada tanggapan resmi dari pihak walikota Bitung mengenai Nasib dan tuntutan dari para ASN dan THL ini, ketika dikonfirmasi melalui via Whatsapp.
Para demonstran sempat melanjutkan aksi Damai mereka ke kantor DPRD kota Bitung ,” salah seorang guru dari pulau lembeh sempat menyuarakan. Kalo mereka kecewa dengan slogan pak walikota yang kerja dengan cinta ,,dengan hati ,,tapi kenapa ketika para ASN dan THL sudah kerja pakai hati dan cinta ,,kemudian mereka di khianati, dan tidak mendapatkan hak – hak dan kewajiban mereka,” serta berharap kedepannya para anggota dewan kota Bitung jangan bosan mendengarkan aspirasi dari para ASN dan THL kota Bitung. “Tuturnya.