Halmahera Utara, Maluku Utara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara berjanji untuk mengaspal jalan di sejumlah wilayah kawasan tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang saat ini masih dalam kondisi tidak memadai. Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Utara, Erasmus Joseph Papilaya, menyampaikan bahwa meskipun akses jalan di Kecamatan Loloda sudah dibuka, proses pengaspalan terhambat oleh keterbatasan anggaran daerah.
“Kami sadar betul bahwa akses jalan yang memadai sangat penting bagi warga, terutama di wilayah Loloda. Namun, keterbatasan anggaran daerah membuat kami belum bisa mengaspal jalan tersebut,” kata Erasmus saat dikonfirmasi dari Ternate, Kamis lalu.
Ia menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur, termasuk akses jalan, dilakukan secara bertahap. Saat ini, Pemkab Halmahera Utara sedang berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat. Harapannya, dengan bantuan dari pusat, pembangunan infrastruktur di wilayah ini dapat segera terealisasi.
Kecamatan Loloda menjadi sorotan karena merupakan satu-satunya wilayah di Halmahera Utara yang jalannya belum diaspal. Kondisi ini membuat masyarakat setempat kesulitan, terutama dalam membawa hasil panen ke pasar.
“Mau bawa hasil pertanian kita ke Tobelo, Ibu Kota Kabupaten Halut, tetapi karena akses jalannya belum memadai, sehingga hasil kita jarang dijual pasaran, lantaran ongkosnya mahal,” ungkap Ester Sido, seorang warga Igo, Kecamatan Loloda Utara.
Kondisi jalan yang buruk tidak hanya menghambat mobilitas warga tetapi juga berdampak pada ekonomi lokal. Biaya transportasi yang tinggi membuat hasil pertanian sulit dijual di pasaran, mengurangi pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Dengan adanya komitmen dari Pemkab Halmahera Utara dan dukungan dari pemerintah pusat, diharapkan pembangunan jalan di Kecamatan Loloda dapat segera terealisasi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas, menurunkan biaya transportasi, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.(*)