Diduga Tidak Setujui Di Konfirmasi, Salah Satu Oknum Anggota Polri Yang bertugas Wilayah Hukum Polres Musi Banyuasin Berinisial “TGH” Yang Bertugas Di Wilayah Hukum Polres Musi Banyuasin Tidak Respon serta Memblokir WhatsApp Wartawan*

Liputan24.com | Musi Banyuasin, Kualitas pelayanan anggota Polri disinyalir semakin lama semakin buruk. Hal ini antara lain terlihat dari cara mereka merespon permintaan berkomunikasi dari Awak Media maupun masyarakat lain nya. Sebagian besar dari para polisi (diperkirakan lebih setengah dari keseluruhan jumlah anggota Polri) enggan menerima telfon, abaikan pesan WhatsApp serta memblokir kontak WhatsApp wartawan dan masyarakat lain nya. , Sabtu 8 Febuary 2025

 

Bahkan sangat banyak diantara mereka yang mengabaikan telfon maupun pesan WhatsApp, memblokir nomor kontak dari masyarakat yang notabene adalah pihak yang memberi dia gaji untuk beli handphone yang dimilikinya itu.

Padahal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa media merupakan mitra kerja Polri, namun ungkapan orang nomor satu di Korps Tribrata tersebut sepertinya tidak berarti bagi Anggota Kepolisian Polres Musi Banyuasin

Hal tersebut disampaikan tim awak Media kepada jaringan media Redaktur Liputan24,  menanggapi banyaknya oknum anggota Polri yang tidak merespon selayaknya ketika nomor-nomor kontak mereka dihubungi tim awak Media maupun Masyarakat. “Khususnya para wartawan, banyak sekali laporan yang masuk dari mereka mengeluhkan pelayanan anggota Polri yang buruk saat mau dikonfirmasi dan meminta informasi tentang sebuah masalah atau kasus,” jelas aktivitas ilegal drilling yang masih berjalan dengan lancar, ada nya keterlibatan Aph yang bermain/beking ilegal drilling di Wilayah Hukum Polres Musi Ba

nyuasin, Polda Sumsel.

Tim awak media online Liputan24 hingga beberapa media lain nya bersama Masyarakat kemudian melanjutkan bahwa kejadian seperti ini juga sering dialami oleh dirinya. “Saya juga sering diabaikan serta memblokir kketika menghubungi anggota Polri, hampir merata di semua level, dari kalangan jenderal hingga yang pangkat balak-balak, bharada dan bharatu. Yang lebih parah itu adalah petugas yang ditempatkan di Polres Musi Banyuasin Berinisial “TGH”. Mereka paling arogan. Mereka merasa menjadi pemegang kewenangan dan kekuasaan hukum, sesuka hati mereka saja, mau merespon telepon dari masyarakat atau mengabaikan,” tambahnya dengan nada menyesalkan tingkah laku aparat yang dianggapnya tidak tahu diri tersebut.

 

Seperti yang dialaminya hari ini, ungkap aawak media, ada anggota polisi di Polres Musi Banyuasin, Polda Sumsel yang dinilainya tidak professional dan tidak mampu melayani rakyat dengan sepantasnya. Seorang oknum polisi yang berinisial “TGH” bertugas di Polres Musi Banyuasin tidak merespon pesan WhatsApp atau mengangkat telepon yang dilakukan wartawan ini ke nomor Sabtu 8 Febuari 2025.

 

“Aneh juga para polisi itu, mereka selalu mancantumkan nomor kontaknya di surat panggilan kepada masyarakat, namun saat dihubungi ke nomor yang disebutkan di surat panggilan, eh… malah dicueki. Itu namanya aparat kurang ajar. Jangan cantumkan nomor kontak apapun jika memang tidak siap menerima telepon atau kiriman pesan dari warga,” tegas Tim awak media.

 

Pada mulanya, sambung dia, dirinya menghubungi nomor kontak oknum anggota kepolisian Polres Musi Banyuasin berinisial “TGH” yang bemelalui pesan WhatsApp mau pun melalui telfon. Untuk konfirmasi dan meminta informasi tentang sebuah masalah atau kasus,” jelas aktivitas ilegal drilling yang masih berjalan dengan lancar, ada nya keterlibatan Aph yang bermain/beking ilegal drilling di Wilayah Hukum Polres Musi Banyuasin, Polda Sumsel. informasi terkait kasus tersebut sesuai laporan yang diterimanya.

 

“Saya sempat komunikasi via pesan tertulis WatsApp terkait aktivitas ilegal drilling yang masih berjalan dengan lancar, sehingga Menyebabkan Kebakaran Berulang Kali Sehingga memakan banyak korban jiwa, ada nya keterlibatan Aph yang bermain/beking ilegal drilling di Wilayah Hukum Polres Musi Banyuasin, Polda Sumsel.

 

Kualitas pelayanan anggota Polri disinyalir semakin lama semakin buruk. Hal ini antara lain terlihat dari cara mereka merespon permintaan berkomunikasi dari masyarakat. Sebagian besar dari para polisi (diperkirakan lebih setengah dari keseluruhan jumlah anggota Polri) enggan menerima telepon dari masyarakat. Bahkan sangat banyak diantara mereka yang justru memboikot atau memblokir nomor kontak dari masyarakat yang notabene adalah pihak yang memberi dia gaji untuk beli handphone yang dimilikinya itu.

 

Hal tersebut disampaikan oleh Redaktur Media Online Liputan24 .Kepada jaringan media se-nusantara menanggapi banyaknya oknum anggota Polri yang tidak merespon selayaknya ketika nomor-nomor kontak mereka dihubungi warga. “Khususnya para wartawan, banyak sekali laporan yang masuk dari mereka mengeluhkan pelayanan anggota Polri yang buruk saat mau dikonfirmasi dan meminta informasi tentang sebuah masalah atau kasus,” Mencuat nya Nama Oknum anggota kepolisian Polres Muba berinisial “TGH” membeking kendaraan angkutan minyak ilegal drilling  dan aktivitas ilegal drilling yang masih berjalan dengan lancar, sehingga Menyebabkan Kebakaran Berulang Kali Sehingga memakan banyak korban jiwa, ada nya keterlibatan Aph yang bermain/beking ilegal drilling di Wilayah Hukum Polres Musi Banyuasin, Polda Sumsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *